SENYUM MANIS ANAK PAPUA

 



Biasa dipanggil Neles oleh teman-temanya padahal nama lengkapnya Corneles, ia asli anak nelayan di kampung pantai Sowi di Kabupaten Manokwari. 

Saat saya pertama kali datang sebenarnya ada sekitar belasan anak yg sedang berenang di pantai, hanya Neles salah satu anak yang tanpa curiga menghampiri saya, dengan senyum yang tulus merekah sambil menanyakan "selamat pagi bapak, ada bikin apa bapak disini?". 

Saya kaget dengan sambutan polos anak kecil berusia 8 atau 9 tahun ini, yang mempertanyakan keberadaan saya di kampung tersebut, dengan tanpa canggung ia menghampiri dan menyapa saya dengan penuh percaya diri diikuti senyumnya yg lebar.

Selama dua hari di kampung ini saya merasakan kehangatan dan keakraban, yg juga ditunjukan oleh orang-orang tua mereka dengan penuh kasih dan hormat sebagai sikap "Hospitality" yang sangat berkarakter. Ini semua adalah modal sosial mereka sebagai masyarakat Papua yang selama ini di stereotipkan sebagai masyarakat yang keras, untuk mencoba bersama-sama mengambil kesempatan dalam kegiatan pariwisata berbasis masyarakat. 

Pertemuan saya dengan neles menjadi antithesis tersendiri, bahwa masyarakat Papua sebenarnya sangat terbuka dan toleransi terhadap berbagai perbedaan, dan sebenarnya hal inilah yang menjadi syarat majunya pariwisata di suatu daerah. 

Semoga kedepan citra Papua semakin produktif, untuk memajukan pariwisata sebagai produk potensi unggulan "tanah kaya mineral bagaikan surga kecil yang jatuh ke bumi".



Penulis: Husen Hutagalung


Komentar